Maiyah dan Bahan Mentah

Bagi masyarakat Maiyah, kebenaran yang diserap oleh batas pemahaman mereka adalah benih atau semacam bahan mentah.

Kebenaran itu ditanam, ditumbuhkan, disirami, dirawat, dijadikan perilaku. Ngelmu kuwi kelakone kanti laku.

Mereka berlatih merahasiakan kebenaran, karena yang ditunggu di luar dirinya adalah kebaikan. Fastabiqul khairat, bukan Fastabiqul haq.

(Mbah Nun bersama Masyarakat Maiyah)