Pemimpin Gila

(23-45 Syarat Jadi Presiden RI)

Didukung Rektor dan para pimpinan lainnya, kumpulan resmi mahasiswa ilmu politik dan pemerintahan Universitas tertua Indonesia, bikin Sinau Bareng dengan CNKK.

Tentang “bagaimana berpolitik tidak seperti kaum elite yang memimpin sekarang”–yang mereka sebut Democrazy: para pelaku kegilaan politik, yang hasil utamanya adalah memecah-belah rakyat.

Kata “gila” itu maksudnya idiom simbolik kultural ataukah benar-benar seperti yang dimaksudkan oleh ilmu pengetahuan, psikologi misalnya, dengan kebenaran akademiknya.

Kalau melihat penyelenggaranya, berarti gila dalam arti sebenarnya. Qoth’i. Bukan Dhonny, tafsir, interpretasi, analisis dan persepsi.

Jadi bangsa Indonesia akan memasuki tahun di mana mereka membayar biaya besar-besaran dan sibuk repot untuk memilih dua di antara empat orang gila.

(Mbah Nun bersama Masyarakat Maiyah)